Hujan Turun tiap hari di Cilacap kota yang bergilir waktu |
Sejak dari awal tahun 2022 wilayah Cilacap kota, hampir tiap hari turun hujan. Dengan kapasitas curah hujan dari kecil, sedang hingga besar.
Hujan yang turun ini merata pada wilayah kabupaten Cilacap yang terbentang dari yang paling timur kecamatan Nusawungu dan yang paling barat kecamatan Dayeuh Luhur.
Hujan ini turun silih berganti waktunya mulai dari malam hari, pagi hari, siang hari dan petang hari.
Namun sejak memasuki bulan Maret 2022 ini hujan turun diiringi sama pendamping. Misalnya halilintar, hembusan angin dari mulai kecil hingga besar dan juga puting beliung.
Akibat dari turunnya hujan yang diiringi pendamping ini, menyebabkan munculnya adanya bencana. Seperti banjir dan tanah longsor disamping itu ada pula bencana yang disebabkan oleh sambaran petir yang dapat memicu kebakaran.
Kebanyakan hanya itu permasalahan dari kasus hujan yang terjadi di Kabupaten Cilacap. Dan yang paling umum terjadi kalau turun hujan adalah kebocoran atap rumah. Kebocoran atap rumah memang lazim terjadi. Hal ini terjadi karena genteng yang terpasang sebagai atap memiliki celah. Bila atap rumahnya dari seng atau asbes mungkin jarang terjadi kebocoran
Efek dari kebocoran ini adalah membuat lapuk dari infratruktur kayu yang terpasang, Oleh karena itu tuan rumah menjadi sering stress kalau genteng atap rumahnya bocor. Sebab harga kayu saat ini sangat mahal. Apalagi semua harga di pasaran kebayakan naik, termasuk kayu disini. Dengan turunnya daya beli masyarakat ini jelas indikator beban hidup meningkat bagi penduduk Indonesia dan Cilacp pada khususnya.
Bila hujan disertai angin maka turunnya air hujan ini tidak tegak lurus ke bawah namun membuat sudut jatuh dari mulai sudut 30 derajat sampai sudut hampir 80 derajat tehadap arah vertikal. Bila hujan turun miring seperti ini maka tembok rumah akan basah ataupun air hujan ini dapat masuk lewat lubang ventilasi jendela ataupun pintu. Bahkan air dapat masuk lewat celah celah jendela dan pintu yang mengakibatkan di dalam rumah jadi banjir
Selama suhu lingkungan masih relatif tinggi kisaran 32 derajat Celsius, maka sulit untuk memprediksi kapan musim hujan ini bakal berganti.Bahkan dapat terjadi hujan sepanjang massa.
Oleh karena itu kita wajib terus waspada terhadap semua perubahan iklim yang hampir setiap waktu berubah, termasuk kita pelu waspada tehadap faktor bencana yang bakal terjadi.
Mungkin pada suatu saat kita tidak menjumpai kemarau aliyas turun hujan terus. Dan kebencanaan ini dapat merembet ke persoalan pangan yang dapat menipis. Untuk itulah kita memohon kepada Allah SWT agar kita dapat terhindar dari bencana pangan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar