Kultum ini disadur dari kegiatan amaliyah Ramadhan 1432 H Balai Warga Jl. Nuri Timur
Ustad : Bpk H. S Budhi Handoyo, ST
Assalamu'alikum wr. wb.
Didalam tubuh manusia disana terdapat " Segumpal Darah ", yang apabila ini berfungsi dengan baik maka akan baik pula pola kehidupan orang yang bersangkutan. Namun apa bila ini tidak berfungsi dengan baik maka rusaklah tatanan dari pola kehidupan manusia. Adapun segumpal darah yang dimaksud disini tidak lain adalah hati atau Qolbu.
Hati atau Qolbu ini dalam proses kehidupannya juga perlu nutrisi yang disebut dengan nama " santapan rohani ".
Bila nutrisi yang diberikan salah atau tidak sesuai dengan yang dibutuhkan maka akan rusaklah Qolbu tersebut. Kerusakan pada Qolbu tidak semudah orang mendeteksi kerusakan organ fisik. Namun orang dapat mendeteksi dari tanda tandanya bahwa yang bersangkutan Qolbunya rusak. Adapun tanda tandanya adalah :
1. Malas melaksanakan ketaatan dan melakukan kebajikan
2. Tidak dapat tesentuh bila dibacakan ayat ayat Allah ( Al-Qur'an )
3. Tidak dapat tersentuh oleh ayat ayat kauniyah ( Tanda tanda Alam )
4. Berlebihan terhadap cinta dunia dan lupa terhadap kehidupan di Akherat.
5. Kurang ketaatannya kepada Allah
6. Kehidupannya selalu gersang
7. Senang melakukan kemaksiatan yang berulang ulang ( berantai )
Jika seseorang selalu malas melaksanakan ketaatan ( kepada Allah ) dan juga enggan melakukan perbuatan baik maka ini hanya dimiliki oleh orang orang munafik. Misalkan orang selalu malas untuk melakukan sholat, melakukan amal dan juga malas bersilaturahmi serta yang lainnya, ini semua menandakan Qolbunya sakit.
Qolbunya mengeras sehingga bila dibacakan ayat ayat Allah tidak tersentuh sedikitpun oleh kebenaran ayat ayat tersebut. Termasuk juga ancaman yang dipesankan bila berbuat dosa nanti akan di masukan ke dalam Neraka dan bila amal kebaikannya banyak maka akan memperoleh surga. Namun orang yang hatinya sakit akan menolak. Bahkan mereka akan balik bertanya " memangnya kamu pernah ke Neraka atau ke surga apa ? kok bilan seperti itu ? " Sebagaimana yang tersurat dalam surah Kohar ayat 45.
Selain itu mereka juga tidak dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang terjadi apakah itu berupa bencana alam, kematian keluarga atau tanda tanda yang ditunjukan alam lainnya. Namun hatinya menganggap hal ini sebagai sesuatu yang biasa tanpa mengambil hikmah yang ada di dalamnya. Hal ini sesuai dengan penjelasan Al-Qur'an surah At-Taubah ayat 126
Orang yang hatinya sakit, bila melihat apa saja akan diukur dengan keduniaan. Artinya cinta terhadap dunia amat berlebihan. Akibatnya civil efeknya akan berupa iri, dengki. egois, kikir, bakhil dan juga tamak
Hati yang sakit bila melakukan perbuatan dosa tidak sedikitpun merasa bersalah, apalagi menyesal telah melakukan perbuatan itu. Jadi melanggar perbuatan yang dilarang Allah dianggapnya sebagai hal yang biasa.
Sehingga didalam hati yang sakit akan selalu kering gersang, sempit pandangan ( mudah putus asa), gundah gulana. Sebab yang ada di benak mereka hanya soal dunia semata.
Bila larangan Allah saja biasa dikerjakan sebagai suatu kebanggaan maka praktis kemaksiatan akan meraja lela. Ini merupakan efek domino dari sebab sebelumnya
Wassalamu'alaikum wr. wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar