Diambil dari kegiatan amaliyah Ramadhan 1432 H di Balai Warga Jl. Nuri Timur
Ustad : Bpk H. Setioko, SE
Bulan Ramadhan yang tanggal 1 Ramadhannya tepat sama dengan tanggal 1 Agustus adalah jarang terjadi. Oleh karena itu Ramadhan tahun ini 1432 H adalah Ramadhan Akbar, karena tanggal 17 Ramadhan dan tanggal 17 Agustus 2011 jatuh bersamaan. Kedua tanggal tersebut membawa kisah kisah penting yaitu tanggal 17 Ramadhan sebagai tanggal peringatan turunnya Al-Qur'an yang disebut Nuzzulul Qur'an dan tanggal 17 Agustus adalah tanggal peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Yang untuk tahun ini 2011 adalah ulang tahun kemerdekaan RI yang ke 66. Dengan demikian dalam kurun waktu 66 tahun sekali kedua tanggal 17 tersebut jatuh bersamaan. Kita umat Muslim Indonesia yang menjadi saksi akan keagungan Allah ini patut bersyukur karena tidak semua orang dapat menyaksikan hal yang demikian ini.
Oleh karena itu dalam Preambul Undang Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah Rahmat Allah, bukan pemberian dari kaum kafir Belanda yang sudah lebih dari 350 tahun menjajah Indonesia.
Dari tokoh tokoh pendiri Republik Indonesia ini 90 % lebih diantaranya adalah Muslim. Dengan demikian nuansa Islamnya sangat kuat. Mereka ini terdiri dari tokoh tokoh Muhammadiyah, Nu, Persis dan juga Nasionalis. Para tokoh ini dalam merumuskan fondasi bangsa adalah dengan tekun menjalankan syariat Islam dengan benar. Mulai dari Pendidikan, Tata Hukum, Perekonomian, Berorganisasi, Bependapat dan Tata Laksana kehidupan kenegaraan. Semuanya berlandaskan pada syariat agama.
Namun pada saat sekarang ini segala sesuatu yang sudah digariskan oleh para pendiri Bangsa itu sudah sedikit demi sedikit mengalami perubahan. Akibatnya disana sini terjadi distorsi penyalah gunaan wewenang yang berujung pada kasus kasus korupsi, kolusi dan juga nepotisme.
Kalau kita mau buka buka Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 7 : "Lain Syakartum la azidannakum wala in kafartum inna 'adzabi lasyadiid," dan artinya, "Jika kita bersyukur, Tuhan pasti akan menambah nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Sebaliknya, jika kita kufur atau mengingkari nikmat tersebut, Tuhan pun tentu akan murka."
Dengan demikian jika kita bangsa Indonesia mau bersyukur atas kemerdekaan yang sudah dengan susah payah direbut oleh kaum syuhada mestinya kita tinggal meneruskan program kerja nya. Khususnya dalam membangun kedepan Bangsa Indonesia. Apa yang harus dibangun dulu dalam membangun bangsa ini ? Yang paling prioritas adalah membangun mental atau akhlak yang mulia. Baru kemudian membangun semua sarana fisik. Bila akhlak atau mental itu sudah bagus maka insya Allah budaya korupsi dan nepotisme tidak akan muncul. Akibatnya diharapkan nanti tidak ada yang namanya budaya korupsi sebagai sumber utama penyebab kemiskinan di Indonesia. Saat ini sudah lebih dari 40 juta jiwa yang produktif terpaksa menganggur. Tidak tanggung tanggung sarjanapun banyak yang menganggur
Walaupun katanya Indonesia lebih dari 90 % Muslim namun muslimnya hanya nempel di kartu ( KTP, SIM dan Akta Nikah ) atau Islamnya hanya saat di Masjid atau di Musholla. Akibatnya setelah keluar Masjid atau Musholla mereka kembali melakukan proyek korupsi dan kolusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar