Ibu Nurhasanah, S.Pd dan Lutfi putra pertamanya |
Tanggal 22 Desember di Indonesia, mempunyai makna yang cukup mendalam, yaitu adanya peringatan hari Ibu Nasional.
Siapakah yang disebut ibu itu ? Yang pasti adalah perempuan yang sudah menikah dan memiliki keturunan atau memiliki anak.
Anak anak yang lahir dari rahim seorang wanita itulah ibu kita. Yang pasti Siti Hawa adalah ibu kita, karena dari rahim Siti Hawa itulah manusia berkembang biak memenuhi dunia ini. Yang kurang lebih jumlah saat ini manusia penghuni bumi ini sekitar 7,8 milyar jiwa.
Selain Siti Hawa istri dari Nabi Adam AS, muncul tokoh tokoh perempuan dunia yang diagungkan Allah yang diinfokan Allah dalam Al Qur'an yakni Maryam, yang tersurat dalam surah Ali Imron 42, yang maknanya Allah berfirman : "Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, wahai Maryam sesungguhnya Allah telah memilihmu dan mensucikanmu dan melebihkanmu diatas segala wanita di seluruh alam".
Maryam binti Imron ini merupakan sosok wanita sholehah, yang seharusnya dapat ditiru oleh wanita wanita lain di dunia khususnya di Indonesia, karena dari sisi keimanan Maryam adalah wanita beriman, yang selalu taat kepada Allah, selalu menjaga kehormatan dirinya dan seorang yang selalu berkomitmen membela agama Allah, yakni agama tauhid yang mengesakan Allah SWT.
Kalau kita lihat foto di atas, adalah foto atau gambar dari sosok seorang ibu yang sangat sukses. Beliau adalah Ibu Nurhasanah, S.Pd, binti Mualip guru bahasa Inggris di salah satu SMA Negeri Kuningan Jawa Barat yang saat ini sudah purna tugas. Perjuangan hidupnya luar biasa, walaupun beliau berasal dari keluarga yang biasa biasa saja, namun endingnya saat ini sangat luar biasa. Dalam beragama sangat religius, pandai menjaga diri, berwawasan luas, informatif, hemat dan kompromis.
Dari perkawinannya dengan Agus, M.Pd dikaruniai anak 3 orang yang semunya laki laki. Namun semuanya telah menyandang gelar sarjana. Alhamdulillah ketiga putranya ini semuanya soleh dan satu diantaranya sudah menikah.
Kalau kita ingat tokoh wanita dari Jawa Barat, Dewi Sartika, dalam memperjuangkan nasib bangsa ini
juga melalui dunia pendidikan dan beliau mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 1 Desember 1966.
juga melalui dunia pendidikan dan beliau mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 1 Desember 1966.
Dewi Sartika, putri dari Raden Rangga Somanegara dan RA Rajapermas dari Cicalengka, merupakan tokoh pejuang Nasional. Beliau kategori keluarga yang kaya, namun perjuangan dalam hal ingin menjadikan negeri ini sejahtera tetap menjadi target perjuangan hidupnya. Dan jalur yang dipilihnya adalah perjuangan melawan kebodohan. Kalau tokoh wanita Jawa Tengah ya RA Kartini, juga hampir serupa dalam perjuangannya, melawan kebodohan.
Seorang ibu merupakan tokoh panutan dalam sebuah keluarga. Seorang ibu merupakan tempat curhat dari putra putrinya dan seorang ibu adalah pendidik perdana keluarga.
Dengan demikian kata kunci dari perjuangan seorang ibu adalah mencetak generasi penerus yang lebih baik. Baik disini meliputi tiga sektor yakni baik dalam menjadikan postur tubuh putra putrinya, artinya semua putra putri asuahannya sehat, baik dalam mencetak religius putra putrinya. Artinya putra putrinya harus menjadi orang orang yang sholeh dan sholehah, dan baik dalam mendidik kecerdasan dari putra putrinya. Maksudnya seluruh anak anaknya harus berilmu dan bervokasi.
Jaman saat ini adalah jaman digital. Artinya suatu jaman yang sudah tidak ada batas ataupun sekat dan juga waktu. Jaman yang multi kompleks dalam tantangan. Namun keimanan harus tetap didepan dari segala jaman. Penulis sendiri tidak tahu apakah di dunia "setan" apakah ada digitalisasi. Sebab selama ini HP dan internet disudutkan sebagai setan kemunduran akhlak. Seharusnya berbalik setan harus takut kepada semua orang yang berilmu. Termasuk disini terhadap keilmuan android dan intenet, yang sudah mulai on pada semua dunia pendidikan kita.
Kepada para ibu dan wanita Indonesia contohlah Maryam binti Imron, yang dipilih Allah sebagai contoh para perempuan dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Khususnya dalam memperingati hari Ibu Nasional tanggal 22 Desember 2021.
SELAMAT BERHARI IBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar