Perayaan Idul Qurban 1435 H di wilayah Jalur Nuri Timur RT 06 dan RT 07 RW V di awali dengan pelaksanaan sholat Ied secara berjamaah. Kegiatan ini merupakan aktivitas dari takmir Masjid Nurrurahman dibawah pimpinan Bapak H. Budhi Handoyo, ST dan Bapak Sadimin. Adapun program kerja dari Tamir ini adalah diantaranya menyelenggarakan Pelaksanaan sholat Ied Secara berjamaah baik itu Sholat Idul Fitri maupun Idul Adha.
Untuk Sholat Iedul Adha kali ini memang pelaksanaannya ada dua type. Yaitu ada yang mengikuti ketetapan pemerintah namun ada pula yang tidak. Pada kesempatan kali ini selaku kholtib sekaligus imam sholat Ied adalah Bapak Didik Al Ghozali. Dalam khotbahnya Ustad Didik menyampaikan pesan bahwa Sholat Iedul Adha yang dikerjakan oleh kaum muslimin dan muslimat pengikut ketetapan pemerintah memang tidaklah salah. Sebab pemerintah sendiri telah berupaya untuk melihat Hilal pada awal bulan dzulhijah namun dari sekian banyak pengamat yang diberi tugas mengamati hilal tersebut, kenyataannya memang saat itu hilal belum dapat terlihat. Namun empat jam kemudian tegas ustad Didik di wilayah Arab Saudi, hilal memang dapat dilihat di sana. Oleh karena itu pelaksanaan sholat Iedul Adha lebih dahulu Arab Saudi sedangkan Indonesia setelahnya. Walaupun demikian sebagain dari kaum Muslimin dan Muslimat Indonesia ada yang merayakan Sholat Iedul Adha yang tidak mengikuti ketetapan pemerintah sebab metode perhitungannya berbeda.
Selanjutnya ustad Didik juga menjelaskan bahwa pada tahun 2010 pelaksanaan sholat iedul adha ini juga mengalami perbedaan. Bahwa ada awal bulan dzulhijah di wilayah Indonesia dapat melihat hilal dengan jelas namun di Arab Saudi, justru hilal tidak dapat dilihat disana. Sehingga pada waktu itu pemerintah Indonesia menetapkan bahwa pelaksanaan Sholat Iedul Adha lebih dahulu dari pada pemerintah Arab Saudi
Mengenai puasa Arofah, menurut ustad Didik, puasa ini dikerjakan pada tanggal 9 dzulhijjah. Arofah sendiri menurut ustad Didik adalah penamaan suatu tempat yang digunakan untuk melaksanakan perintah perintah Allah yang ada di negeri Arab Saudi. Kalau definisi tempatnya benar yaitu daerah yang ada di Arab Saudi namun soal tanggal 9 dzulhijjah ini yang mungkin dapat tidak sama. Sebab masalah tanggal ini harus berkaitan dengan soal munculnya hilal pada awal bulan.
Didalam bulan Dzulhijjah ini terdapat peristiwa peristiwa agung yang ada di dalamnya seperti Kegiatan Ibadah Hajji dan Idul Qurban. Ibadah Hajji sendiri merupakan suatu amalan yang utama. Sebagaimana keteragan Rosulullah, kata ustad Didik menjelaskan bahwa di dalam Islam ada tiga amalan utama yang mana hal ini lebih disukai oleh Allah yakni, mentaati semua perintah perintah Allah dan yang sudah dicontohkan oleh Rosulullah, kemudain yang ke dua berjihat di jalan Allah dan yang ketiga adalah menunaikan hajji yang mabrur.
Pelaksanaan Sholat Iedul Adha kali ini memang jumlahnya lebih sedikit dari tahun yang lalu sebab jamaah sholat terbagi menjadi dua ada yang melaksanakan sholat mengikuti ketetapan pemerintah dan ada pula yang melaksanakan sholat ied ini diluar ketetapan pemerintah. Namun walaupun ada perbedaan kondisi di wilayah jalur Nuri Timur ini tetap kompak.
Setelah selesai menjalankan sholat Ied, baik itu sholat Idul Fifri maupun sholat Idul Adha, ibu ibu PKK RT 06 di bawah komando Ibu Aris Burhandoko telah berulang kali menyediakan sajian menu makanan special. Adapun menu makanan yang disajikan memang sederhana saja seperti sayur oseng, telor sambal, rica rica, gereh atau ikan asin ala cilacap, keripik kacang, buah dan minuman segar. Dengan santai dan penuh ceria warga jalur nuri inipun lahab menyantap menu makanan yang disajikan. Bahkan untuk awalnya tampak agak sedikit berebut namun setelah itu tampak lancar tenang. Menu ini kata Ibu Aris Burhandoko sengaja disajikan untuk menjamu seluruh jamaah sholat ied, agar bila belum makan sebelum melaksanakan sholat, maka menu ini agak sedikit membantu mengurangi rasa lapar. Menu sajian ini semata mata inisiatip dari warga PKK RT 06 RW V kelurahan Tegalreja Cilacap. Kata Ibu Aris ini yang memiliki usaha catering, pengurus PKK RT 06, tidak membebani anggota kelompok PKK maupun Dawis yang akan menyajikan menu special. Jadi sangat bebas. Siapa saja yang mau ngasih ya kita terima. Jadi tidak ada tugas harus buat menu ini, buat menu itu. Namun kenyataannya juga "campur mesra" multi rasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar