Disadur dari Kultum Bpk. H. Subiarno, Bpk H Budhi Handoyo, ST dan Bpk Sadimin
Ayat yang sangat terkenal dalam menyangkut soal peritah Puasa adalah ayat di surah Al-Baqoroh yang 183.
يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Dalam ayat ini Allah memberi kabar sejenis undangan yang ditujukan hanya kepada orang orang yang beriman agar melakukan ibadah Puasa. Dan diharapkan dengan ibadah ini dikandung maksud supaya orang orang yang sudah beriman ini dapat mencapai derajat yang muttaqin atau menjadi orang orang yang taqwa.
Mengapa Iman saja masih kurang cukup didalam kita melaksanakan syariat Islam ini dan harus taqwa ?
Iman adalah sesuatu yang ghoib, yang tahu kadarnya hanya kita dan Allah. Iman ini dapat melemah dan dapat menguat. Menurut kajian dari Al-Ustad Bpk H, Budhi Handoyo, ST, menjelaskan bila Iman seseorang itu sedang naik maka orang tersebut akan suka untuk mengejakan banyak kebaikan. Namun kalau kita lagi bermandikan dosa maka dengan sendirinya Iman itu menggeser dari diri kita. Jadi Iman dan dosa itu ibarat dua zat yang tersusun atas struktur yang berbeda. Oleh karena itu keduanya tidak dapat dapat disatukan, namun kedua duanya mempunyai daya beku yang sama. Artinya bila dosa itu sedang naik kadarnya dalam kehidupan seseorang maka praktis Iman ini akan terbekukan. Dalam hal ini Bpk H. Budhi Handoyo, ST, memberikan contoh seseorang kok enggan untuk melakukan sholat wajib ataupun sholat sholat sunah yang dianjurkan seperti qiyamulael, sholat dhuha dan sejenisnya maka ini berarti orang tersebut memang sedang asyik dengan perbuatan dosanya atau di hatinya menumpuk banyak dosa. Namun sebaliknya kalau sesorang kok lebih senang untuk melakukan ibadah dan amaliyah lainnya maka ini suatu tanda bahwasanya kadar Iman di kalbunya sedang meningkat. Tingginya kadar Iman ini juga mempunyai daya beku yang ampuh terhadap semua perbuatan dosa. Dan menurut analisa dari Bpk. Sadimin dengan bahasa yang merakyat orang kalau sudah Imannya baik maka akan " enak " dalam segala hal.
Kalau boleh kita mengkaji dari penjelasan Bapak bapak pemberi kultum atau Kulsum ini yang memang sudah menduduki level yang maindit, bahwa Iman adalah suatu pernyataan sikap ataupun sebuah pengakuan pribadi dari seseorang didalam menegakkan syariat ( Islam ) yang masih harus diuji secara berkala dalam suatu kurun waktu tertentu.
Bila keimanan ini sudah teruji berulang kali, mulai dari test uji kadar iman yang rendah sampai pada tes uji kadar Iman yang paling tinggi dan pribadi atau seseorang ini lulus dengan predikat yang memuaskan maka, barulah kita dapat mengatakan orang ini bertaqwa.
Jadi TAKWA adalah adalah gelar keimanan manusia yang SANGAT SEMPURNA.
Kata banyak orang malaikat adalah mahluk yang paling Taqwa. Namun kalau kita uji dengan Surah Al-Baqoroh ayat ke 183 juga tidak memenuhi syarat.
Lalau apa hubungannya antara perintah puasa atau siam khususnya Ramadhan ini dengan taqwa ?
Kembali kita simak kultum dari Bpk H. Subiarno. Menurut beliau orang yang diundang puasa adalah orang yang dalam hatinya ada goroesan keimanan. Dan perintah puasa ini juga tidak ditujukan kepada orang orang Islam. Tetapi hanya ditujukan pada orang Islam yang beriman. Selanjutnya dikatakan puasa ini adalah perintah yang urusannya langsung dengan Allah dan yang akan memberi pahalapun langsung Allah. Oleh karena itu Puasa adalah suatu Perintah yang pelaksanaannya sulit untuk dilihat oleh orang lain. Namun hanya dirinya dan Allah yang tahu.
Mengapa manusia beriman diperintahkan untuk berpuasa sedangkan mahluk Allah lainya seperti malekat yang juga beriman kok tidak ada perintah puasa ? Ya karena manusia itu diberi Akal ( Akli ) dan Juga Nafsu ( Nafsi ) . Kedua Assesoris ini hanya diberikan Allah kepada manusia dan tidak kepada yang lain. Jadi orang yang mempunyai kwalitas akal yang sehat dan nafsu yang normal saja yang bisa diuji terhadap suatu hukum atau perintah Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar