Empat pilar penyangga pada konsep Bangga Mbangun Desa sudah sangat sesuai dengan program Pemerintah Daerah sekarang yaitu membersihkan semua pejabat dan aparat dari praktek praktek korupsi. Demikian sambutan Bupati Cilacap Tato Suwarto Pamuji pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H, di Masjid Baitul Hamid, jalan Kutilang RT 01 RW V kelurahan Tegalreja Cilacap Selatan, hari Sabtu 3 Maret 2012.Acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H, dihadiri semua unsur lapisan masyarakat mulai dari ketua RT, Ketua RW, tokoh tokoh masyarat, Muspika se eks Kotip Cilacap dan para jamaah Masjid dan Musholla se kelurahan Tegalreja Cilacap Selatan.
Kemeriahan acara dihiasi dengan manggungnya kembali dari regu paduan suara ibu ibu RW V yang beberapa hari yang lalu telah meraih juara pertama lomba menyanyikan lagu Mars Bangga Mbangun Desa tingkat kelurahan Tegalreja Cilacap tahun 2012.
Dalam salah satu persembahan lagu sholawatan didalamnya diselipkan ritme " membanggakan " Bupati Cilacap Tato Suwarto Pamuji dalam draff liriknya sehingga membuat Bupati Cilacap " terbuai " yang pada akhirnya ikut naik panggung bergabung dengan grup Paduan Suara Ibu Ibu RW V. Suasana cukup akrab dan penuh kasih sayang antara Bupati dan warga Tegalreja di sekitar Masjid Baitul Hamid khususnya dan warga Tegalreja umumnya, walaupun suasana sudah relatif malam.
Tidak itu saja persembahan lagu shalawatan juga dilantunkan oleh kelompok anak anak dari Muslimat NU ranting Tegalreja yang dalam liriknya kembali " menyanjung " Bupati. Dan Bupati Cilacappun ikut terbuai dengan sanjungan itu yang pada akhirnya kembali naik panggung bergabung dengan anak anak tersebut. Sebelum turun panggung Bupati Cilacap mengambil dompet pribadinya serta memberikan uang Rp. 50.000,- an kepada lima orang yang menyanyikan lagu sholawatan tersebut.
Tidak itu saja Bupati Cilacap sangat tersanjung pada acara ini, sebab hujan " membanggakan " dan " menyanjung " beliau terhembus dari berbagai sudut ruangan. Dan akhirnya Bupati Cilacappun sebelum pergi meninggalkan ruang acara sempat memberikan bantuan dana segar sebesar Rp. 20 juta kepada RT 01 RW V, dan yang belumnya telah memberikan santunan kepada para anak yatim, yatim piatu dan jompo yang jumlahnya sekitar 60 an orang secara simbolis atau perwakilan.
Menurut Bupati, manusia pada dasarnya terlahir dari sebuah kesucian. Dan ini merupaka fitrah manusia. Adapun manusia ini akan baik atau buruk sangat ditentukan oleh pembungkus fitrah itu sendiri. Adapun yang dimaksud dengan pembungkus fitrah ini kata beliau adalah makanan yang dikonsumsi apakah dari yang baik baik atau tidak serta tempat dia tinggal apakah berada pada lingkungan yang sehat atau tidak. Pengertian sehat disini bermakna sehat fisik dan sehat watak.
Kalau individu terbungkus dari pendidikan yang rendah, Kesehatannya tidak terjamin karena selalu hidup dalam lingkungan yang kotor, asupan gizi yang rendah karena persoalan ekonomi serta orang orang di sekitarnya selalu memberikan suntikan perilaku yang jelek seperti suka melanggar hukum dan korupsi maka pribadi yang akan tumbuh nanti akan mejadi insan insan yang suka menghalalkan segala cara dan juga senang korupsi. Ciri pribadi yang seperti ini adalah suka mengejar ngejar jabatan. Karena jabatan dianggapnya sebagai kunci segalanya dan ladang untuk melakukan korupsi.
Berbeda dengan pembungkus fitrah yang selalu mendapat barokah Allah, anak disuruh belajar dengan bebas, dididik hidup dengan kebersihan, diberikannya asupan makanan yang halal serta selalu memberi contoh tingkah laku yang diridhoi Allah maka insya Allah, pribadi yang demikian ini akan tumbuh dan berkembang menjadi tokoh keberhasilan dalam membangun kesejahteraan, baik bagi dirinya dan masyarakat pada umumnya. Jabatan bukan tujuan tapi amanah. Kalau kita sudah seperti ini maka kita sudah tidak perlu lagi mengejar ngejar jabatan. Namun sebaliknya Jabatannyalah yang akan mengejar ngejar kita.
Kebijakan dalam pembangunan dengan konsep Bangga Mbangun Desa dengan empat pilarnya itu menurut Bupati Cilacap itu sudah sangat sesuai. Sebab konsep Bangga Mbangun Desa sudah digali dari para ahli di bidangnya yang kata beliau diantaranya adalah Dr. Said Agil Sirait. Dan keempat pilar itu adalah :
1. Pendidikan Untuk Semua
2. Kesehatan.yang memadai
3. Tata Perekonomian yang taat azaz
4. Memberikan keteladanan untuk taat azaz dan tidak melakukan korupsi
Selama ini kita kondisinya terpuruk karena kita sudah mulai meninggalkan contoh karismatik kita yaitu Rosullullah SAW.
Islam menurut Bupati dibangun dari Rukun Islam yang jumlah nya lima. Namun empat pilar dalam kebijakan Bangga Mbangun Desa tidak ada yang bertentangan atau melanggar dengan Rukun Islam tersebut.
1. Shahadat, merupakan konsep yang fundamental. Siapa yang mau masuk Islam harus mengucapkan dua kalimah shahadat dan jangan sampai shahadat yang sudah kita ucapkan itu rusak oleh tingkah laku kita. Hal ini merupakan sebuah pondasi yang kokoh. Dalam kebijakan Bangga Mbangun Desa fundamentalnya adalah Pendidikan. Sebab tanpa pendidikan kita tidak akan dapat berkembang apalagi maju.
2. Sholat, merupakan tiyang agama. Barang siapa ingin menegakkan agama ya harus sholat. Dan orang Islam yang tidak mau melaksanakan sholat berarti merobohkan agama. Kondisi apapun pada diri kita sholat harus tetap dijalankan. Dapat dengan duduk atau berbaring sekalipun. Dalam kebijakan Bangga Mbangun Desa konsep ini berkaitan dengan masalah kesehatan dan asupan gizi. Oleh karena itu masalah menu bagi semua penduduk perlu diperhatikan termasuk dari cara meperolehnya dengan halal. Tujuannya agar didapatkan jiwa yang sehat dan tubuh yang kuat.
3. Zakat, merupakan konsep menjaga diri supaya terhindar dari dosa. Caranya dengan membayar 2,5 % dari harta yang kita peroleh untuk orang miskin. Disini masalah hablum minanas sangat diutamakan. Dalam kebijakan Bangga Mbangun Desa konsep ini diterjemahkan pada pengaturan perokonomian yang sar'i. Artinya ada kemanfaatan yang akan didapatkan untuk kesejahteraan bersama.
4. Puasa, merupakan aktifitas dalam rangka takorub atau mendekatkan diri kepada Allah, agar Allah mau mengampuni dosa dosa yang sudah kita perbuat. Dalam Kebijakan Bangga Mbangun Desa, Puasa ini diterjemahkan sebagai membuat kondisi masyarakat yang taat beribadah dan takut melakukan korupsi.
5. Hajji. merupakan aktifitas napak tilas, yang berarti kita sudah punya bangunan dan tinggal memasukinya.Dalam Kebijakan Bangga Mbangun Desa, Haji diterjemahkan sebagai membuat tatanan kehidupan masyarakat di dalam membangun bangsa ini sesuai dengan job kita masing masing.
Demikian Bupati Cilacap Tato Suwarto Pamuji
Like This
BalasHapus