Kesibukan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Namun "sibuk" bukan arena untuk dikambing hitamkan guna membatalkan kegiatan yang sudah direncanakan.
Banyak orang beralasan dengan " sibuk " ini. Contoh sebagai warga masyarakat seseorang itu enggan menghadiri acara pertemuan di tingkat RT hanya gara gara sibuk. Seseorang enggan bekerja bakti juga dengan alasan sibuk. Pokoknya semau aktivitas yang bersifat sosial dihindari dengan dalih " sibuk ".
Selanjutnya menurut Bapak H. Subiarno, menegaskan dengan mengambil contoh kehidupan dari Istri Rosulullah SAW, menjelaskan bahwa dalam menjalani hidup ini kita harus dapat menerapkan konsep sepertiga ( 1/3). Walaupun 1/3 ini tidak harus mutlak betul secara matematis.
Apa saja 1/3 bagian dari hidup ini. Menurut penjelasan Bapak H. Subiarno adalah :
a. 1/3 hari dari hidup ini kita gunakan untuk beribadah kepada Allah
b. 1/3 hari dari hidup ini kita gunakan untuk mencari nafkah atau mengerjakan tugas tugas lain yang produktip
c. 1/3 hari dari hidup ini kita gunakan untuk berkumpul dengan keluarga.
Selanjutnya keseimbangan konsep 1/3 ini memang harus kita kerjakan kalau kita benar benar ingin sukses dalam menjalani hidup ini.
Banyak orang yang dominan dalam mencari nafkah sehingga beribadah kepada Allah dan mengurus keluarga jadi berantakan. Ada juga orang yang dominan dalam beribadahnya sehingga mencari nafkah dan mengurus keluarga juga kacau. Dan ada juga orang yang dominan di keluarga sehingga beribadah dan mencari nafkah jadi terabaikan. Pokoknya dominan disini hasilnya jadi kurang baik.
Pada bagian lain dari kulsum Bapak H. Subiarno, tentang Target Keberhasilan dalam hidup ini adalah
a. Adanya kesamaan dalam Perkataan dan dalam Perbuatan
b. Dihiasi dengan Akhlak atau Hati Nurani yang baik
c. Direalisasikan dengan sebuah Kesederhanaan.
Kesemua komponen di atas merupakan contoh dari kehidupan Rasulullah SAW.
like this Pak Ustadz
BalasHapus