Dalam acara sambutan Ketua RT 07/RW V, Bapak Sukamto, S.Pd, menegaskan bahwa Arisan bulanan ini, terhitung sejak tanggal 15 September 2011 dan seterusnya akan diadakan di Rumah Bapak Sukamto. Dengan alasan supaya warga lain yang merasa ketempatan arisan sudah tidak pusing pusing lagi memikirkan tempat. Apalagi harus memindah mindah perabotan hanya untuk keperluan arisan yang waktunya tidak terlalu lama ini. Pada saat itu ketua RT 07, hanya membacakan surat yang datang dari kelurahan cq Ketua RW. Adapun isi surat itu hanya berupa himbauan agar warga RT untuk lebih hemat dalam hal pemakaian listrik dan juga air.
Sementara itu dalam pengisian kultum oleh Bapak H. Subiarno, beliau mengajak kepada seluruh warga agar dapat lebih berperan aktif dalam kehidupan ber-RT ini. Bila dari warga ada yang mahir dalam soal pendidikan ya dapatlah kiranya membagi ilmunya kepada yang lain. Bila ada warga yang ahli dalam soal tehnik dapatlah kiranya membantu warga lain dalam soal tehnik ini khususnya tehnik alat alat listrik di rumah. Bila dari sekian banyak warga ada yang sukses dalam kegiatan bisnis bolehlah membagi ilmunya agar kehidupan bisnis di lingkungan kita ini lebih baik. Yang penting mari kita besama sama saling mengisi dari kekuarangan yang dimiliki oleh orang lain dan rajin rajinlah menimba ilmu dari orang lain yang mempunyai kelebihan dalam bidang tertentu.
Sementara itu dalam acara lain lain, disana muncul banyak ide ide yang sudah lama yang di munculkan kembali seperti soal perbaikan lampu penerangan jalan. Dari masalah yang sebenarnya sudah cukup lama ini ada masukan agar perbaikan lampu penerangan jalan ini tidak usah tanggung tanggung langsung yang lebih baik. Namun lagi lagi soal kendala bugjet. Kas kita sampai saat ini masih sangat minim ( dibawah 3 juta rupiah ) sehingga masalah ini juga lagi lagi harus dipending. Kemudian soal kerja bakti, ada yang menghendaki agar sifatnya hanya formalitas yang dikerjakan di setiap rumah masing masing, namun ada juga yang menghendaki agar kerja bakti ini diformalkan, yang katanya sebagai sarana agar kita dapat bertemu. Soal ronda juga sampai saat ini belum dapat memuaskan banyak pihak. Sudah sulitnya orang di " tagih " denda ronda dan juga sulitnya orang untuk hadir dalam kegiatan ronda. Banyak alasan mengapa orang tidak mau untuk hadir ronda namun demikian juga banyak alasan mengapa orang menghidar dari " tagihan " denda ronda. Kedua masalah ini ibarat dua kutub magnet yang sejenis yang masing masing menghindar bila didekatkan. Setiap keputusan ronda dalam arisan atau pertemuan bagaikan tidak pernah mendapat kesepakatan. Dulu katanya yang tidak hadir ronda harus membayar denda tanpa kecuali namun dalam arisan saat ini malahan diputuskan " biarkan saja " orang yang tidak mau membayar ronda dan tariklah warga yang mau " membayar saja ". Alasannya lebih baik ada masukan sedikit ke kas RT dari pada tidak sama sekali. Tampaknya keputusan ini juga baru sepihak bagi mereka yang memang mampu dalam segi keuangan yang siap membayar berapapun besarnya " tagihan " denda ronda.
Menyinggung soal proyek PNPM " tirto lancar 75 " dari banyak pihak agar " menagih " kapan akan dilaksanakan. Sebabnya dari RT RT yang lain juga sudah mulai dilaksanakan. Tidak hanya itu PMI saja juga kali ini ikut " nimbrung " melakukan tarikan di RT 07. Dan lembaran yang di sebebankan ada 40 lembar dengan nilai Rp. 1.500,- per lembar dengan dipotong untuk administrasi di RT setempat. Arisan kali ini dihadiri oleh Bapak Ketua RW V, Bapak H. S. Budhi Handoyo, ST. Dan ketua RT juga paham bila masih punya utang sekitar Rp. 15.000,- kepada Ketua RW dalam hal pesan cetak " Surat Keterangan RT ". Namun oleh ketua RT sudah dianggap lunas dan uang yang Rp. 15.000,- ini dimasukan ke kas untuk menambah jumlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar